#SaranLogistik

Apa arti peningkatan konsumerisme hijau bagi e-commerce Anda

Bagi
facebook sharing button
twitter sharing button
linkedin sharing button
Smart Share Buttons Icon Bagi
Apa arti peningkatan konsumerisme hijau bagi e-commerce Anda

Di masa lalu, e-commerce dan kelestarian lingkungan sering dipandang tidak kompatibel. Model bisnis dari banyak merek e-commerce memprioritaskan perolehan pendapatan dan kepuasan konsumen, sementara keberlanjutan menekankan pertimbangan lingkungan dan menumbuhkan pola pikir konsumen yang sadar. Namun, konsep-konsep yang tampaknya kontras ini telah menunjukkan hubungan yang saling menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir karena keduanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis sekaligus mencapai tujuan keberlanjutan yang sama .

Dengan penggunaan global kemasan plastik dalam e-commerce diperkirakan akan melebihi 4,5 miliar pound pada tahun 2025, seperti yang diprediksi oleh Statista, peningkatan sampah plastik yang sesuai menjadi perhatian yang semakin meningkat. Tren ini telah mendorong bisnis untuk mengambil tindakan, terutama karena konsumen online yang sadar lingkungan menjadi semakin sadar akan masalah pengemasan berlebih.

Pengaruh keberlanjutan dan konsumerisme hijau pada industri e-commerce

Karena industri e-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, industri ini menghadapi dampak lingkungan yang signifikan. Menurut Laporan Tren Keberlanjutan 2022, para pemangku kepentingan, termasuk konsumen, menekan perusahaan untuk mengatasi masalah rantai pasokan profil tinggi seperti deforestasi dan hak asasi manusia. 

Protes baru-baru ini dan ketidakpuasan investor yang dihadapi oleh Procter & Gamble (P&G) berfungsi sebagai contoh nyata dari semakin pentingnya praktik pengadaan dan manajemen rantai pasokan yang berkelanjutan. Berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas adat Indonesia, organisasi Amerika Serikat, keturunan pendiri P&G, dan penduduk Cincinnati, telah menyerukan perusahaan karena kegagalannya untuk mengatasi masalah bubur kayu yang tidak bertanggung jawab dan rantai pasokan minyak sawit.

Untuk menghindari memulai jalur yang sama dengan P&G, bisnis e-commerce harus memperluas fokus mereka pada sumber berkelanjutan dan manajemen rantai pasokan. Ini termasuk memasukkan masalah seperti pengadaan yang adil dan adil, serta mengurangi pemborosan di sepanjang rantai pasokan Anda. Dengan mengadopsi praktik tersebut, bisnis e-commerce di Indonesia dapat memenuhi permintaan konsumen yang sadar lingkungan dan berkontribusi untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

1. Kemasan berkelanjutan

Kemasan produk seringkali menjadi titik kontak pertama dengan konsumen, menghadirkan peluang utama bagi merek untuk menonjol dengan desain yang unik. Namun, dengan konsumen yang sadar lingkungan yang mengerutkan kening pada kemasan plastik tradisional, bisnis e-commerce didesak untuk berinvestasi dalam alternatif berkelanjutan sambil mengeksplorasi desain baru.

Ada beberapa pilihan kemasan berkelanjutan yang dapat dipertimbangkan oleh bisnis e-commerce, seperti kemasan tepung maizena, bungkus gelembung bergelombang, bantal udara konten daur ulang, kemasan kaca biodegradable, kemasan jamur, busa sel hijau, kertas kraft, dan kemasan selulosa.

Selain menggunakan bahan berkelanjutan, bisnis e-commerce dapat mengoptimalkan pengelolaan limbah kemasan mereka dengan mematuhi prinsip 3R – "Reduce, Reuse, dan Recycle." Mengadopsi bahan kemasan terbarukan atau biodegradable dan meminimalkan limbah kemasan telah menjadi standar bagi merek yang ingin menarik konsumen yang sadar lingkungan. Praktik semacam itu juga dapat berkontribusi pada pengimbangan karbon dan meningkatkan loyalitas merek pelanggan.

2. Meningkatkan dan merampingkan proses manufaktur

Merampingkan dan meningkatkan proses manufaktur dapat berkontribusi secara signifikan pada upaya keberlanjutan, terutama untuk bisnis e-commerce. Dengan mengoptimalkan proses produksi, perusahaan e-commerce dapat mengurangi dampak lingkungan mereka dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya dan bergerak menuju nol limbah. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan teknologi hemat energi, mengurangi konsumsi air, dan mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan .

Selain itu, merampingkan proses produksi dapat menghasilkan penghematan biaya untuk bisnis e-commerce. Ini kemudian dapat diinvestasikan kembali dalam inisiatif keberlanjutan seperti mengadopsi sumber energi terbarukan atau menggunakan bahan ramah lingkungan.

3. Manajemen pengiriman dan pengembalian yang efisien

Untuk sepenuhnya merangkul gerakan konsumerisme hijau, bisnis e-commerce harus memperluas upaya keberlanjutan mereka di luar pembuatan produk ramah lingkungan menggunakan sumber energi terbarukan dan praktik berkelanjutan. Mereka juga harus mempertimbangkan logistik yang ramah lingkungan untuk pengiriman dan pengembalian. DHL Express menyadari kebutuhan ini dan menawarkan solusi untuk membantu perusahaan e-commerce mengimbangi jejak karbon mereka sambil memenuhi pesanan secara efisien. Solusinya melibatkan penghapusan emisi dari transportasi dan logistik dengan memanfaatkan bahan bakar bersih dan teknologi inovatif. 

Mengoptimalkan efisiensi armada, gedung, dan jaringan transportasi semakin mengurangi emisi karbon secara keseluruhan. Selain itu, menganalisis laporan karbon memberikan wawasan tentang dampak operasi transportasi dan logistik saat ini terhadap lingkungan, memungkinkan bisnis mengidentifikasi cara untuk mengurangi emisi dan merencanakan rute pengiriman yang lebih berkelanjutan.

Mulailah keberlanjutan dengan DHL Express

Sebagai pelopor dalam logistik hijau dan penyedia solusi inovatif terkemuka untuk sistem rantai pasokan yang berkelanjutan, DHL Express adalah mitra bisnis yang sempurna. Ketika Anda mempercayakan logistik Anda kepada kami, kami akan membantu Anda bekerja menuju tujuan lingkungan Anda dan berkontribusi menuju masa depan tanpa emisi karbon. Untuk memulai, cukup buat akun DHL Express hari ini dan percayakan keahlian kami untuk membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan Anda.

Kembangkan bisnis Anda dengan buletin Discover
Saran & wawasan logistik langsung ke kotak masuk Anda
Berlangganan sekarang