#SaranBisnisKecil

Tips untuk menghindari penundaan pada proses clearance bea dan cukai di Indonesia

5 menit membaca

Bisnis e-commerce Indonesia sering menghadapi tantangan akan biaya yang mahal dan membuat frustrasi: penundaan proses clearance Bea dan Cukai. Baik itu karena dokumentasi yang kurang atau deskripsi barang yang salah, proses kepabeanan yang tidak lancar dapat mengakibatkan kemunduran yang signifikan, biaya tak terduga, dan pelanggan yang frustrasi.

Panduan ini membahas apa saja yang dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman dan bagaimana Anda dapat mempercepat proses clearance Bea dan Cukai dengan menerapkan strategi praktis untuk mempercepat proses kepabeanan, memastikan pengiriman lebih cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan penghematan biaya.

1. Memahami peraturan kepabeanan Indonesia: Persyaratan utama

Memahami peraturan kepabeanan Indonesia sangat penting untuk memastikan kelancaran pemrosesan pengiriman internasional. Faktor kepatuhan utama meliputi:

  • Pajak pertambahan nilai (PPN) atas barang dan jasa digital: Per 1 Januari 2025, Indonesia mengenakan PPN 11% untuk barang dan jasa impor serta PPN 12% untuk barang mewah.1 
  • Ambang batas pembebasan bea masuk impor: Untuk pengiriman e-commerce, Indonesia menawarkan pembebasan bea masuk, untuk barang dengan nilai maksimal US$3 per hari per penerima. Pengiriman yang melebihi nilai ini dikenakan bea masuk dan pajak.2
  • Berbagi data wajib untuk platform e-niaga: Perusahaan e-commerce yang mengimpor lebih dari 1.000 paket setiap tahun diharuskan untuk berbagi data impor terperinci dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 3 Hal ini termasuk informasi seperti identitas penjual, deskripsi barang, spesifikasi, jumlah, harga, dan faktur elektronik.

Mematuhi peraturan ini membantu mencegah penundaan proses kepabeanan dan biaya tak terduga, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap hukum Indonesia.

Selain itu, jangan berasumsi bahwa peraturan kepabeanan sama di seluruh dunia. Setiap negara memiliki peraturan kepabeanannya sendiri, yang dapat bervariasi secara signifikan. Membuat asumsi berdasarkan pengalaman dengan satu negara dapat menyebabkan kesalahan dan penundaan di negara lain. Misalnya, Indonesia memiliki persyaratan khusus untuk platform e-commerce dan perpajakan barang digital yang mungkin berbeda dari negara lain. Selalu verifikasi peraturan khusus untuk setiap negara yang bertujuan untuk menghindari masalah kepatuhan selama proses clearance Bea dan Cukai.

Dengan tetap mendapat informasi dan mematuhi peraturan kepabeanan di Indonesia, bisnis dapat merampingkan proses pengiriman mereka, mengurangi penundaan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Menyiapkan dokumen pengiriman

Penting untuk menyiapkan dokumen pengiriman untuk menghindari keterlambatan dan untuk proses clearance Bea dan Cukai yang lancar. Pastikan untuk menyiapkan dan menyertakan semua dokumen yang diperlukan, seperti:

  • Faktur Komersial (Commercial Invoice): Dokumen ini harus merinci informasi pembeli dan penjual, deskripsi yang tepat tentang setiap barang, nilainya, negara asal, dan kode Sistem Harmonisasi (HS Code). Pastikan bahwa faktur mencerminkan nilai transaksi yang sebenarnya, termasuk biaya seperti pengiriman dan asuransi, untuk menghindari penalti atas penilaian yang rendah.
  • Daftar kemasan (Packing List): Daftar ini melengkapi faktur komersial dengan menentukan isi setiap paket, termasuk jumlah barang, berat, dan dimensi. Daftar pengepakan yang akurat akan membantu otoritas Bea dan Cukai untuk memverifikasi pengiriman secara efisien dan mencegah penundaan atau masalah yang tidak perlu selama bea cukai.
  • Izin & Lisensi Impor: Barang-barang tertentu mungkin memerlukan izin atau lisensi impor tertentu. Misalnya, produk pertanian, farmasi, dan elektronik sering termasuk dalam kategori yang diatur. Pastikan Anda mendapatkan persetujuan yang diperlukan dari otoritas di Indonesia untuk memfasilitasi kelancaran proses clearance.

Jangan mengabaikan pentingnya meninjau dokumen pengiriman Anda untuk keakuratan dan kelengkapan. Kesalahan atau kelalaian dapat menyebabkan penundaan, denda, atau bahkan penyitaan kiriman Anda dan pada akhirnya akan mengharuskan Anda untuk melepaskan barang Anda dari bea cukai. Meluangkan waktu untuk memeriksa ulang setiap detail dapat menyelamatkan Anda dari sakit kepala yang signifikan saat membersihkan barang Anda melalui bea cukai, memastikan bahwa barang Anda melewati bea cukai secara efisien.

3. Deskripsi produk yang akurat dan terperinci

Memastikan bahwa setiap item dalam kiriman Anda dijelaskan dengan presisi – merinci bahan, tujuan penggunaan, dan negara asalnya – sangat penting. Detail ini membantu otoritas Bea dan Cukai dalam memahami apa yang diimpor, sehingga dapat memfasilitasi proses clearance Bea dan Cukai yang lebih lancar.

Inilah yang dapat Anda lakukan:

  • Spesifik: Gunakan deskripsi terperinci seperti "kaos katun pria, ukuran M, warna biru" alih-alih istilah umum. Kejelasan ini membantu dalam klasifikasi yang akurat dan mengurangi risiko salah tafsir.
  • Deklarasikan kuantitas, berat, dan nilai yang benar: Pastikan jumlah, berat, dan nilai yang tercantum cocok dengan pengiriman aktual. Perbedaan dapat mengakibatkan barang untuk ditahan oleh otoritas Bea dan Cukai serta menimbulkan adanya potensi denda.
  • Hindari Kesalahan Klasifikasi Barang: Salah mengkategorikan item dapat menyebabkan kesalahan dalam pengenaan bea masuk serta dan adanya keterlambatan proses clearance. Selalu verifikasi kode HS dan klasifikasi produk yang benar sebelum melakukan pengiriman.

 

4. Penilaian dan kode tarif

Klasifikasi barang yang tepat menggunakan kode HS yang benar dan jujur dalam menyatakan nilai barang adalah kunci untuk kepatuhan terhadap peraturan kepabeanan. Ini memastikan bahwa Anda membayar tarif yang sesuai dan membantu menghindari permasalahan selama proses clearance Bea dan Cukai.

Kode Sistem Harmonisasi (HS Code) adalah metode numerik standar untuk mengklasifikasikan produk yang diperdagangkan. Kode HS yang akurat sangat penting untuk menentukan bea masuk yang berlaku dan memastikan kepatuhan.

Kode HS membantu otoritas Bea dan Cukai dalam mengidentifikasi produk, menilai bea masuk, dan menegakkan peraturan perdagangan. Kode yang salah dapat menyebabkan barang yang salah klasifikasi, mengakibatkan keterlambatan atau penalti.

Untuk menemukan kode HS yang tepat, gunakan sumber informasi seperti situs web Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia atau konsultasikan dengan broker kepabeanan untuk menentukan kode HS yang sesuai untuk produk Anda.

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus dihindari saat mengindikasikan Kode HS:

  • Menggunakan kode yang umum atau salah: Pastikan kode secara akurat mencerminkan sifat dan penggunaan produk.
  • Menghilangkan kode HS: Selalu sertakan kode HS pada semua dokumen yang relevan.
  • Gagal memperbarui kode: Jika spesifikasi produk berubah, perbarui kode HS yang sesuai.

5. Barang yang dilarang dan dibatasi

Saat mengirim secara internasional, selalu verifikasi apakah barang yang Anda kirim diizinkan masuk ke negara tujuan. Periksa terlebih dahulu barang terlarang atau dibatasi karena ini dapat menyelamatkan Anda dari permasalahan hukum, memastikan kepatuhan terhadap undang-undang setempat, dan proses clearance Bea dan Cukai yang lebih lancar. Pendekatan proaktif selama proses impor dan ekspor ini sangat penting untuk menghindari penundaan proses pabean.

Jangan mengirimkan barang yang dilarang atau yang memerlukan izin khusus tanpa terlebih dahulu mengamankan dokumentasi yang diperlukan. Hal ini dapat menyebabkan konsekuensi hukum yang parah, termasuk denda dan penyitaan barang Anda, dan berpotensi mempersulit proses clearance Bea dan Cukai. Sangat penting untuk mematuhi semua peraturan untuk memastikan bahwa kiriman Anda melewati proses pabean tanpa masalah.

Bermitra dengan DHL Express untuk dukungan proses Kepabeanan yang mulus

Bermitra dengan DHL Express untuk dukungan bea cukai yang ditingkatkan

Dalam hal menangani kompleksitas proses clearance Bea dan Cukai, bermitra dengan DHL Express dapat secara signifikan merampingkan proses pengiriman internasional Anda. Dengan memilih layanan logistik kami, Anda mendapatkan akses ke jaringan global ahli kepabeanan yang memastikan pengiriman Anda mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Dokumentasi dan manajemen kepatuhan kami yang efektif membantu Anda menangani potensi keterlambatan, memastikan pengiriman yang lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu, komitmen kami terhadap dukungan proses kepabeanan yang mulus menjadikan kami mitra ideal bagi bisnis yang ingin memperluas jangkauan mereka secara global.

Untuk merasakan manfaat proses clearance Bea dan Cukai yang cepat, Anda dapat berkonsultasi dengan pakar kepabeanan DHL Express di Indonesia untuk mendapatkan solusi yang dapat disesuaikan dengan strategi impor-ekspor Anda.

Kami dapat membantu Anda dalam memastikan barang Anda mencapai tujuan tepat waktu dan dalam kondisi sempurna.